wartapedia.com : Sejumlah lembaga Antariksa seperti Eropean Space Agency (ESA), NASA, Secure World Foundation serta lembaga lain kini terus mempelajari langit secara seksama.
Dr Gerhard Drolshagen dari Space Situational Awareness ESA menuturkan ancaman asteroid harus diwaspadai mengingat kejadian ini telah terjadi di masa lampau. Hal ini akan terjadi lagi.
Dr Gerhard Drolshagen dari Space Situational Awareness ESA menuturkan ancaman asteroid harus diwaspadai mengingat kejadian ini telah terjadi di masa lampau. Hal ini akan terjadi lagi.
ESA kini juga memikirkan rencana alternatif seperti dalam film ‘Armageddon,’ dimana ada tim ruang angkasa yang mencoba meledakkan asteroid yang menuju ke Bumi.
Rencana tersebut kemudian dinamakan ‘Don Quijote". Proyek ini yang melibatkan penembakan satelit yang disebut ‘penabrak’.
Konsep yang dibuat ESA pada tahun 2005 ini juga akan memperlihatkan apakah "pemusnah Asteroid" ini dapat meluluhlantakkan asteroid.
“Jika nanti benar ada asteroid terdeteksi, kami berharap bisa melakukan sesuatu. Defleksi bisa menjadi sebuah pilihan alternatif,” kata sumber dari ESA seperti dilansir Daily Mail.
“Jika nanti benar ada asteroid terdeteksi, kami berharap bisa melakukan sesuatu. Defleksi bisa menjadi sebuah pilihan alternatif,” kata sumber dari ESA seperti dilansir Daily Mail.
Kendati demikian, Don Quijote ini hanya menjadi misi studi saja. dan sudah lama ditutup. ESA tak lagi menggarap misi ini lagi,” kata juru bicara ESA Andreas Schepers.
Sementara itu, muncul konsep baru hasil kolaborasi antar lembaga-lembaga antariksa lain seperti Minor Planet Center Smithsonian Institute dan Secure World Foundation untuk mempelajari kemungkinan serangan dari langit.
Sementara itu, muncul konsep baru hasil kolaborasi antar lembaga-lembaga antariksa lain seperti Minor Planet Center Smithsonian Institute dan Secure World Foundation untuk mempelajari kemungkinan serangan dari langit.
Konsepnya cukup unik, yakni mengatur ulang jalur asteroid agar bisa membelok menggunakan kekuatan sinar matahari untuk menggerakkannya.
"Bisa sesederhana menyebar selembar plastik putih di atasnya. Cat asteroid itu dengan warna putih untuk meningkatkan reflektifitas,” kata Drolshagen.
Alternatifnya, satelit mendaratkan motor kecil dengan pendorong pada asteroid untuk membelokkan jalur asteroid, mengingat asteroid telah lama terdeteksi. Atau, bisa juga menggunakan bantuan laser.
“Mengarahkan laser ke permukaan dan mengeluarkan bahan dari dalam. Hal ini bisa dilakukan dengan cara yang sangat terkendali,” ujarnya.
Konsep selanjutnya adalah menggunakan ‘proyektor massal’ yang secara perlahan dipahat pada permukaan asteroid.
Alternatif lain, bisa mengadopsi konsep traktor gravitasi, dimana pesawat ruang angkasa besar dengan ukuran beberapa ton bisa memperlambat asteroid dari jalur yang hendak menabrak bumi.
Agar bisa mengetahui ancaman tersebut, harus dilakukan observasi, yakni memperkirakan berapa pekan atau bulan sebelum asteroid menghantam bumi.
"Sebuah dorongan kecil, satu sentimeter per detik dalam perubahan kecepatan, akan cukup mengubah arahnya jika Anda punya waktu 20 tahun, lanjutnya.
Para ahli luar angkasa meramalkan, sebuah asteroid besar akan merobek langit Bumi dan menghantam Bumi pada 2036.
Inilah yang membuat lembaga-lembaga seperti Eropean Space Agency (ESA), NASA, Secure World Foundation mulai memikirkan cara untuk menangkisnya.(c8/rid) Foto: space.com
Alternatifnya, satelit mendaratkan motor kecil dengan pendorong pada asteroid untuk membelokkan jalur asteroid, mengingat asteroid telah lama terdeteksi. Atau, bisa juga menggunakan bantuan laser.
“Mengarahkan laser ke permukaan dan mengeluarkan bahan dari dalam. Hal ini bisa dilakukan dengan cara yang sangat terkendali,” ujarnya.
Konsep selanjutnya adalah menggunakan ‘proyektor massal’ yang secara perlahan dipahat pada permukaan asteroid.
Alternatif lain, bisa mengadopsi konsep traktor gravitasi, dimana pesawat ruang angkasa besar dengan ukuran beberapa ton bisa memperlambat asteroid dari jalur yang hendak menabrak bumi.
Agar bisa mengetahui ancaman tersebut, harus dilakukan observasi, yakni memperkirakan berapa pekan atau bulan sebelum asteroid menghantam bumi.
"Sebuah dorongan kecil, satu sentimeter per detik dalam perubahan kecepatan, akan cukup mengubah arahnya jika Anda punya waktu 20 tahun, lanjutnya.
Para ahli luar angkasa meramalkan, sebuah asteroid besar akan merobek langit Bumi dan menghantam Bumi pada 2036.
Inilah yang membuat lembaga-lembaga seperti Eropean Space Agency (ESA), NASA, Secure World Foundation mulai memikirkan cara untuk menangkisnya.(c8/rid) Foto: space.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar